Tips Cermat Sebelum Memilih Investasi Rumah

Bagikan  
PIN IT! shadow

VISITJOGJA.NET – Untuk berbagai kemungkinan dan rencana di masa depan, orang akan melakukan investasi. Kegiatan penanaman modal ini ada banyak macamnya, salah satunya adalah investasi rumah atau properti. Investasi jenis ini masih menjadi tren dan justru semakin banyak pemain yang bergabung di dalamnya.

 

Ada banyak keuntungan yang dapat Anda peroleh dari prospek memiliki investasi rumah. Salah satu hal yang paling jelas adalah kebutuhan tempat tinggal yang terus meningkat. Semakin bertambahnya jumlah populasi tidak diiringi dengan semakin bertambahnya ketersediaan lahan untuk tempat tinggal, terutama di Pulau Jawa.

 

Berdasarkan fakta tersebut, ada banyak peluang yang dapat Anda maksimalkan. Mengingat salah satu kekurangan investasi properti adalah perlu adanya biaya pemeliharaan, Anda dapat ‘membebankannya’ kepada pihak lain. Jika Anda tidak ingin menjual rumah dalam waktu singkat, manfaatkan nilai rumah dengan memberlakukan sewa. Anda dapat mengontrakkan rumah tersebut atau menjadikannya sebagai hunian kos.

 

Gagasan untuk berinvestasi rumah boleh jadi cukup menggiurkan dan sangat menjanjikan. Akan tetapi, ada beberapa hal yang sebaiknya Anda pahami dan lakukan sebelum memulainya. Dengan demikian, Anda akan meminimalisasi risiko kerugian kelak.

 

1.Lakukan riset seluas-luasnya

 

Jangan mudah terpengaruh dengan penawaran iklan yang menggiurkan disertai berbagai iming-iming. Bagaimana pun, Anda tetap memerlukan riset sendiri untuk meminimalisasi kerugian atau penyesalan di masa yang akan datang. Anda harus benar-benar membuka mata dan telinga.

 

Ada banyak hal yang perlu Anda risetkan. Pertama, observasi langsung lokasi dan kondisi rumah yang akan Anda jadikan sebagai bekal di masa depan. Karena rumah yang Anda cari akan difungsikan sebagai investasi, pilihlah rumah dengan kondisi yang baik dan menjanjikan. Baik dan menjanjikan di sini artinya apik dan kokoh secara fisik serta memiliki nilai strategis dari sisi lokasi.

 

Kedua, Anda juga perlu melakukan riset mengenai tren pasar yang tengah berlangsung. Seperti yang sudah menjadi rahasia umum, bisnis properti memang menjanjikan, tetapi ada pula periode pasar yang tengah lesu. Nah, manfaatkan kesempatan ini untuk membeli rumah dan menjadikannya sebagai investasi. Sebab pada saat-saat lesu seperti itu, pengembang akan berupaya menarik kembali minat konsumen dengan berbagai cara, termasuk dengan potongan harga dan aneka promo lainnya.

 

2. Pilih lokasi rumah yang strategis

 

Seperti yang disampaikan pada poin sebelumnya, Anda perlu memilih dengan tepat lokasi rumah. Yang dimaksud strategis di sini bukan berarti lokasinya yang dekat dengan hunian yang sedang Anda tempati. Strategis berarti rumah tersebut berada di kawasan yang sangat potensial memiliki nilai jual tinggi nantinya. Lokasi-lokasi seperti ini contohnya seperti dekat dengan pusat bisnis, sekolah, rumah sakit, kampus, destinasi wisata, tempat belanja, memiliki akses transportasi yang mudah, dan lain sebagainya. Dapatkan rumah yang berada di kawasan tempat banyak orang tertarik untuk tinggal di sana.

 

Tidak sedikit masyarakat yang justru membeli rumah yang jaraknya tidak begitu jauh dari tempat yang sedang dihuninya. Jika aspek strategis terpenuhi, tentu bukan suatu masalah. Akan tetapi jika tidak, tentu akan disayangkan, bukan?

 

3. Tetap menggunakan patokan pada rental yield

 

Katakanlah Anda akan menyewakan rumah yang Anda miliki. Tentu Anda mengharapkan laba dari kegiatan tersebut. Akan tetapi yang perlu Anda ingat, harga yang semestinya Anda tawarkan berpatokan dengan rental yield di kawasan tersebut. Jangan sampai angka yang Anda berikan terlalu tinggi atau terlalu rendah. Tidak jarang, harga yang dianggap rendah justru kenyataannya menjadi tinggi di pasaran dan angka yang dianggap tinggi justru menjadi rendah.

 

Rental yield adalah istilah yang digunakan untuk menyebut besarnya keuntungan yang didapat dari nilai sewa properti setiap tahunnya dibandingkan harga properti. Agar lebih mudah, perhatikan ilustrasi berikut. Misalkan besarnya rental yield di kawasan A adalah 7% dengan harga jual rumah yang Anda miliki sebesar Rp350.000.000,00. Maka dari itu, harga sewa per tahun yang sewajarnya Anda tawarkan adalah sebesar Rp24.500.000,00.

 

4. Tidak perlu terburu, tetapi tunggu momentum

 

Anda tidak sebaiknya tergesa-gesa saat akan membeli atau menjual rumah yang Anda miliki. Hal ini sangat berkaitan dengan pengetahuan Anda mengenai tren pasar dan potensi di masa yang akan datang. Semakin banyak informasi yang Anda dapatkan akan sangat membantu Anda dalam menentukan langkah bijak dan strategis dalam berinvestasi.

 

Anda tidak harus membeli rumah yang berada di pusat kota, terutama jika diberikan promosi harga menjadi lebih murah dari semestinya. Jika ternyata anggaran yang Anda sediakan belum mencukupi, tidak ada salahnya Anda menunggu kesempatan berikutnya. Atau Anda juga bisa memilih rumah yang berada di kawasan yang saat ini tidak terlalu ramai. Jika prediksi beberapa tahun lagi kawasan tersebut akan menjadi ramai dan banyak dicari orang, mengapa tidak? Toh tidak sedikit pula investor properti yang sukses justru adalah mereka yang menemukan ‘berlian tersembunyi’ itu dan memolesnya menjadi sedemikian apik.

 

Begitu pula saat akan melepas aset yang Anda miliki. Sebaiknya Anda tidak memaksa melepaskan aset saat pasar sedang lesu. Tunggulah momentum saat pasar kembali stabil, sehingga harga jual yang Anda berikan tidak terlalu jatuh dan menjadi kerugian atau penyesalan.

 

Itulah empat tips yang perlu Anda lakukan saat akan berinvestasi rumah. Dalam berbisnis, termasuk di dalamnya berinvestasi rumah, tentu dibutuhkan pemikiran yang matang dan langkah yang cerdas. Dengan demikian, risiko mengalami kerugian dapat diminimalisasi sedini mungkin.

 

Kamu suka artikel seperti ini? Jika suka silakan klik bagikan pada artikel ini 

VisitJogja.net- Jogja One Stop Travel Guide
VisitJogja

Penulis VisitJogja Beyond Ordinary Sites