Menghitung biaya hidup bisa sesederhana menjumlahkan pengeluaran bulanan, atau proses yang lebih rumit yang membantu kamu menganggarkan untuk pengeluaran masa depan atau diskresioner. Menggunakan dokumen keuangan historis mu dan menulis daftar tujuan keuangan mu akan membantu kamu membuat penghitungan biaya hidup yang akurat untuk memandu pengeluaran, tabungan, dan investasi mu.
Dengan membuat perhitungan yang tepat kamu mungkin bisa menghemat pengeluaran bulanan karena sudah menyingkirkan hal-hal yang sebenarnya tidak diperlukan.
Salah satu langkah pertama dalam menghitung biaya hidup mu adalah menentukan pengeluaran rutin mu. Kumpulkan laporan bank dan kartu kredit tahun lalu, bersama dengan catatan keuangan lain yang kamu miliki, seperti laporan sewa apartemen, laundri, atau paket data bulanan.
Tuliskan daftar pengeluaran rutin bulanan mu, seperti hipotek atau sewa rumah, utilitas, bahan makanan, telepon, kabel, Internet, pembayaran mobil, asuransi, rambut dan kuku, dan hiburan. The Better Business Bureau menyediakan daftar untuk membantu pengeluaran anggaran rumah tangga di situs webnya.
Selanjutnya, buat daftar pengeluaran yang kamu bayarkan secara semi-reguler, seperti premi asuransi triwulanan, dan bagi dengan 12 untuk mendapatkan biaya bulanan rata-rata mu.
Hitung rata-rata pengeluaran mu per bulan dengan menjumlahkan pengeluaran tahunan dan membaginya dengan 12. Beberapa pengeluaran tetap, seperti pembayaran mobil, yang tidak berubah dari bulan ke bulan. Biaya lainnya bervariasi, seperti bahan makanan.
Bagilah pengeluaran mu menjadi daftar tetap dan variabel dan gunakan pengeluaran tahun lalu dan proyeksi tahun depan untuk menentukan rata-rata bulanan kamu untuk pengeluaran variabel. Sertakan pengeluaran bulanan rata-rata untuk pengeluaran semi-reguler dalam total bulanan mu.
Jika belum mencukupi namun kamu mempunyai keinginan untuk meningkatkan skill, membeli perlengkapan dan barang-barang tambahan, mungkin alternatifnya kamu bisa memulai belajar secara otodidak atau pindah ke kota dengan biaya hidup lebih murah. Saat ini sudah banyak perusahaan yang mengakomodir aktivitas remote working, sehingga Anda bisa Sewa Rumah di Jogja tapi tetap menerima pekerjaan dari Jakarta atau kota-kota besar lainnya.
Bagaimana, sangat menarik bukan?